Purwokerto ke Jakarta motoran sendirian antara hemat apa menyiksa badan?
Tuesday, December 9, 2025
Add Comment
Purwokerto ke Jakarta motoran sendirian antara hemat apa menyiksa badan?
Bepergian menggunakan motor matic dari Purwokerto ke Jakarta? Kalau orang yang biasa pergi naik transportasi umum denger kayak bus,kereta pasti mikirnya “Gile, jauh amat!” Tapi kalo saya antara pengin hemat atau bunuh pinggang. Dan saya sudah tiga kali PP naik motor matic, ya Honda Scoopy 2019 yang bunyinya udah kasar, ratusanKm dari Purwokerto sampai ke ibu kota. Bukan kenapa napa sebenrnya biar pas dijakarta enggak naik angkutan umum dan ngga perlu nyambung antar angkutan umu. untuk pamer, tapi lumayan matic buatan honda bisa di ajak kerja sama 8jam perjalanan walau badan yang pegel pantat panas banget dan ngelawann gajak rebahan.
Perjalanan di mulai dari Cilongok sore jam tiga kurang saya siap siap otewe Cilongok. Start 18.31WIB dari Cilongok. Batin saya ke diri sendiri, “Motoran sendirian kalo pas ngerest apa ngga kayak orang ilang lantang luntung". Ajibarang sebelum isya belum terlalu ramai dengan truk dan bus waktu itu masih senggang, udara segar dan debu jalanan belum terlau tebal. Setelah ngisi bensin dan cek rem, saya mulai tancap gas.
Motor matic kan asiknya gak perlu mikir ganti gigi. Cukup gas, rem, dan lebih banyak ngatur napas serta hati. Tapi jangan salah, walaupun kelihatannya santai, menaklukkan jarak hampir 400 km di atas jok motor itu gak main-main. Perlu stamina, mental, dan pastinya kesabaran saat ketemu jalan berlubang .
Rute yang saya ambil pantura, saya pilih ngga berenti sama sekali. Cuma kalo pegel capai gasnya di kurangi jadi 40kman. Jika ngopi pegel maki keraa dan rasanya malas melanjutkan perjalnan.
Pantura di beberapa titik arah barat ada jalan berlubang dimaan, motor kecil saya ini diuji. Kadang bisa di hindari kadang nggak karna pas banget di belakang mobil besar seperti trek logistik. Angin malam yang menusuk, dan debu pantura menjadi teman sepanjang Brebes. Tapi untugnya Scoopy motor saya bisa diandalkan. Olinya baru di ganti dan Vanbeltnya masih new. Biasanya mentok 80KM kali ini bisa 100KM lebih bikin perjalanan gak terlalu melelahkan. Plus, motor kecil itu berani nyelip mobil besar. mesi kadang rada geol di jalan yang kurang rata.
Hal penting yang saya perhatiin sepanjang naik motor untuk jarak jauh adalah persiapan. Jaket tebal dan barang bawaan yang tidak terlalu banyak agar tak berat. Kalau perlu bawa juga bekal kecil supaya kalau lapar gak perlu mampir buat makan berat. Dan pastinya rokok putihan agar pas ngisi bensin sebat tak memakan waktu lama. Saya untung pasang kabell cas ke motor, sepanang jalan hp di pasang di holder sembari di cas.
Kalau bicara soal bosan, kota-kota yang saya lewatin punya target waktu tersendiri. Ada Cirebon yang target jam 9 harus sudah di sana, ada Indramayu sampai Subang target saya 2jam menaklukaan jalan ini. Di hari saya berangkat ingin jam 2 dini hari sudah mendarat di Bekasi atau bahkan sudah masuk Jakarta, supaya istirahat dan bersantainya pas sampai di Jakarta.
Masuk wilayah Cirebon di jam 9 malam lebih 11 menit. Perjalanan mulai terasa padat. Jalanan makin ramai melewati Cirebon kota. banyak kendaraan plat E. Mlewati lampu merah demi lampu merah sembari mencari kira kira maan yang mau ke arah Barat juga ye. Di jalan yang padat inilah Tapi disinilah skill berkendara dan kesabaran diuji. Saya belajar menjadi warga lokal dengan kepadatanya yang mereka jalani tiap hari. Tapi jangan terlalu cepat dan pelan kaena pengalaman dan lika liku inilah yang menjadi pengalaman motoran sendrian. jadi punya kesempatan buat berdialog dengan diri sendiri, nikmati jalan atau mengamati yang depan pandangan.
Setelah melewati pantura yang sepi hanya berteman dengan truk logistik munculan gedung tinggi menjulang pertanda kota sudah dekat, tiba di bekasi jam setengah 2 pagi. Masuk di wilayah Jakarta, suasananya langsung beda jauh sama Purwokerto yang adem dan santai. Jakarta lebih seperti kota medan tempur. Walau malam hari tapi rasanya Jakarta selalu memanggil saya utuk di kunjugi.
02.34 sampai di titik tujuan, badan saya capek luar biasa. Langsung mencari kopi atau es penghilang dahaga sepajang 7jam perjalanan. Perasaan puas dan bangga telah menaklukan pantura. Perjalanan ini bukan cuma soal fisik pegel tapi juga soal mental. motoran sendirian sejauh 300KM bikin saya sebenrnya deket kok nggak sejauh yang di bayangkan dan sebenrnya sendirian juga berani kok ngga seluantang lantung itu.
Ngomong-ngomong soal motoran ke Jakarta, ini adalah kali ketiga saya naik motor sejauh ini,cuma bedanya yang kedua kali saya selalu ada temanya pertama pas Mudik lebaran 2025 dan kedua Agusus 2025 dan ini kali ketiga tapi saya sendirian menajdi pengalaman baru dan terssendiri bagi saya.
Kalau ditanya, apa motoran sendirian apa ngga takut seperti yang di bayangkan? Jawabnya, enggak karena keyakinan saya di jalan pasti ada teman walau ganti ganti. Kebetulan kalo ada yang kira kira seperti mau jalan jauh pas di lampu merah kia bisa tanya barangkali sma sma ke arah Barat.
Catatan waktu saya :
18.31 Cilongok
21.11 Cirebon
01.30 Cikarang
02.00 Jakarta
02.43 Ciracas
Dengan biaya bahan bakar Cilongok-Cirebon Pertalite 30rb. Cirebon-Karawang 40 Pertamax. Karawang - Jakarta 45 Pertamax.
Bagi yang pengin coba naik motor sendirian , beberapa tips dari saya :
- Hari keberangkatan ganti oli mesin oli gardan, cek kampas rem dan ban.
- Bawa jaket tebal kalo perlu di dobel biar ngga tembus, kaos kaki panjang.
- Jangan terlau banyak atau berat bawaan biar nggak pegel.
- Perut kondisi kenyang, janga posisi mengantuk, dan istirahat jeda kalo pegel.
- Hati hati setiap mendahului kendaraan besar, terkadang ada jalan berlubang yang tertutup kendraan depan kita.
- Nikmati setiap perjalanan, mengisi bensin, atau mengabadikan moment.
Kita kadang takut pada sesuatu yang di bayangkan, pergi sendirian malam hari jika di bayangkan terasa aneh dan kurang temen tapi setelah di lewati menjadi cerita tersendiri.Pengalaman di jalan selalau ada sesuatu terseendiri.
Tantangan terdekatnya jika bisa menaklukan ke arah barat sendirian apakah baliknya juga bisa. Itu yang harus di hadapi setelah tiga hari di Jakarta.
0 Response to "Purwokerto ke Jakarta motoran sendirian antara hemat apa menyiksa badan? "
Post a Comment