Ketrampilan dasar setelah KKN Satu bulan di Wonosobo
Ketrampilan dasar setelah KKN Satu bulan di Wonosobo
Wonosobo sebagai KKN Genap 2024/2025. Semua prosses acara tempat adalah media lahan dan area pembelajarn, sekecil dan seapapun itu, tanpa kita sadari terkadang kita sudah upgrade. Akan sangat di sayangan jika menghabiskan waktu banyak, terlebih tenaga, di tambah uang pula jika kita tak dapat mengambil hikmah pembelajaran dri sana.
Baru baru ini di kehidupan orang dewasa banyak menyadari bahwa penting untuk punya keahlian, ketrampilan atau kemampuan khusus atau umum, dalam bidang tertentu, jika dalam semua bidang rasanya terlalu serakah jadi manusia.
Terlepas dari ketrampilan lainya dan secanggih apapun sistem yang di bangun KKN punya kompleksitas sendiri bagi mahasiswa, ya di umuran menginjak dewasa berkegiatan dengan orang dewasa pula. Serumpun dengan warga melekasankan progam lintas jurusan belajar di kampus, lintas pemikiran ideologi dan pandangan. Dimana belum kenal sebelumnya di pertemukan secara acak.
Banyaknya permasalahan terkadang membuat lebih kita tumbuh belajar, bernalaar dan berusaha memcahkanya. Itu hampir saya katakan hampir karena konsep sebenarnya ngga seribet itu, hampir terangkum di KKN, dengan latar belakang khusus yang di ketahui masing masing kelompok pelaksana di tambah keyakinan individu atas bebrapa pemahaman.
Tiga dari banyak hal yang di ambil dari satu bulan menghabiskan waktu di kota orang hanyalah gambran dan tentu bagi tiap invidu akan berbeda, karena bisa saja sudah memperoleh di kegiatan atau proses kehidupan entah kampus atau luar kampus sebelum masa KKN tiba. Di pilihkan yang kira kira tetap relate dengan bebrapa situasi kehidupan bersosial.
1. Kerja tim
Satu kerja Tim, dari banyaknya manusia di kelompokan menjadi satu mka terbentuklah tim, lalu bersatu dengan Pemerintah Desa terbentuklah Tim Pun dengan tokoh desa, RT dan seterusnya. Maka dalam perencanaan, pembahsan dan hari pelaksaan kegiatan atau program di butuhkan kerja sama, antar Mahasiswa dengan Mahiswa lain, Desa dengan Kampus, Masyarakat dan seterusnya. Maka menjadi pilihan pertama ialah kerja tim.
Kerja tim lebih di spesifikasikan lagi dengan orang yang baru kita kenal, belum paham prinsip ideologi yang di pegang dll. Menjadi tantangannya pertama mengetahui karakter orang lain terlebih dulu, sebelum kita bisa kompromi dengannya dalam semisal membuat keputusan kecil, lalu jika keputusan besar maka proses belajar dan pengalaman akan muncul di sana.
Makna kerja bagi tulisan ini ialah kerja tim, jika invidu maka rasanya terlalu ego, mungkin ada yang invidu tapi mau bagaimanapun karena kebersamaan, bersosial maka lebih tepatnaya jiak ssegala sesuatu di lakukan secara kolektif kerja sama, dan untuk mewujudkan itu butuh kerja tim.
2. Belajar itu klise tapi beneran
Makna kuliah atau belajar di masyarakat yang elemenya dari belajar dengan pemdes, dengan warga, dengan tetangga posko. Terkadang mahasiswa terlau merasa dirinya lebih padahal kadang yangg terjadi masyarakat atau warga sudah lebih dulu dalam misal mengupas sebuah hal, yang misal di jadikan proker oleh Mahasiswa.
Maka muncul pembelajaran dalam artian sesungguhnya, lebih ke praktek dari hasil teori selama sebelum ke desa mendengarkan dosen dosen di kelas tiap harinya. Tapi jika itupun rasanya banyak penyesuaian yang di lakukan sah sah saja.
Wadah belajar lebih ke praktek ad di depan nyata, jika di sadari atau bahkan itu sudah di buat laporan secara jilid berhalam halaamn, laporan harian dan seterusnya, tinggalah bener menyadar sebuah belajar itu apa nggak,
Bagi artian belajar tentu hal baru yang belum pernah jadi pernah dan bisa akan lebih menanntang. Maka kesempatan itu besar dan sangat terbuka di momen satu bulan itu. Terlepas dari apapun krakter teman temanmu.
3. Literasi penting
Nyata adalah wujud hasil ahir, keinginan yang di wujudkan maka butuh aksi, dan aksi bagi tulisan ini di butuhkan pemahaman latar pembahsan dan lainya. Maka berbekal literasi untuk kesana juga amat sangat penting.
Inspirasai tulisan ini ialah, untuk mengetahui dapat menaklukan medan perang ialah dengan persiapan, bekal cukup, sandang pangan dll. Maka tak jauh beda dengan literasi. Membaca keadaan desa teman teman dosen lapangan dll. adalah pentingnya literasi baik untuk kehidupan individu atau kelompok selama di sana dalam hal persiapan.
Hari pelaksanaan juga butuh ketajaman membaca situasi memutuskan berbagai perkara, mungkin banyak yang enggan ribert, ya sama, hampir semua berfikir di situ. Tapi bekal bisa melakukan itu semua apa, ya salah satunay litearsi.
Jadi iterasi persiapan pelaksanaaan dan akhir setelah selesai menyadari apa hal hal yang di peroleh di bisa di kembangkan kembali di desa di kampus dan tiap masing individu Mahasiswa.
0 Response to " Ketrampilan dasar setelah KKN Satu bulan di Wonosobo "
Post a Comment