Keterampilan dasar setelah lulus ponpes tiga tahun - tajukkisto

Keterampilan dasar setelah lulus ponpes tiga tahun

 Keterampilan dasar setelah lulus ponpes tiga tahun










Setelah belajar selama tiga tahun banyak pembelajarn yang di lalui santri. Dari awal masuk pertengahan hingga ahir banyak skill baik secara pengalaman tiga tahun. Jika di bayangkanakan menjadi  waktu yang lama, tapi jika di lalui atau saat di jalani akan terasa sebentar. Seminimalnya selama tiga tahun banyak sekali pembelajaran keagmaan maupun madrasah sesuai program di pondok pesantren. 


Kali ini akan berbagi paling nggak apa yang di peroleh selama tiga tahun, 24jam perhari menjalani aktivitas sebagai santri. Yang di maksud dasar itu palingg nggak atau minimal minimun jadi bisa saja di tulisan ini kurang mendasar, dari yang di maksud dasar. 


Berdasar pengalaman apa yang di lihat dan di rasakan, ketrampilanya banyak sekali, tapi kita ambil yang signifikan dan secara pertumbuhan grafiknya naik. Artinya dari yang tadinya sama sekali nggak bisa jadi bisa. Kan ada banyak kita ambil sample contoh kemandirian karena hidup tanpa orang tua tuntutan utama ialah belajar mandiri, jika di detailkan ada point turunanya lagi, dalam hal bertahan hidup, mengatur waktu, makan, belajar dll.  


Hafal juz 30 

Minimal banget yaitu juz 30, berdasarkan pengalaman. Juz 30 dalam Al-qur'an di awali surat An-naba, yang berbunyi  ‘amma yatasâ'alûn, bagi yang sebelumnya menempuh di Mi atau MTS ke MA dan di dukung sering ngaji pasti tidak akan merasa sekaget dan seterpesona itu jika melihat sendiri bahwa bisa hafal yang suratnya terbilang panjang, ya An-naba terdiri dari 40ayat. Mendengar kaka kelas senior dengan lantang bisa hafal dengan mudah kala masa orientasi menajdikan tantangan tersendiri dan pertanyaan bagaimana caranya hafal. Hari berlalu ternyata setiap harinya kita akan mendengar murottal dari toa masjid yang memutar juz30 setiap sorenya, di awali surat an-naba. Itu pendukung menjadi hafal pertama, kemudian sebelum adzan maghrib pukul 5 sore di wajibkan masuk masjid lengkap dengan pakaian sholat sesuai jadwal, waktu itu harus di gunakan memegang al-quran, pendukung kedua, terdapat mata pelajaran Tahfidz di madrasah dan masuk dalam Program kepondokan jadi itu saling berkaitan dan mendukung untuk bisa hafal Surat AN-naba dan meningkat Juz30.


Bertahan hidup

Melanjut, lebih ke cara bertahan hidup ala santri. Tahan lapar, mandiri, kuat mental dan benturan lain, bagaiaman tidak selama satu hari 24jam kita bertemu teman kita sedari awal masuk hingga ahir, ibarat pertumbuhan karakter di cerita dalam konflik akan sangat menarik, karna kita akan di pertemukan terus menerus tiap harinya. Mandiri hal kecil yang di latih mencuci baju, alat makan, dan bagaimana kita tidur. Baju atau pakian terdiri dari guna sekolah madrasah, harian baju koko, alat sholat dan pakian tidur atay olahraga. Makan yang metodenya di bagi perpiring. Tempat tidur entah di alas apapun kasur atau bangku kelas dalam setiap pilihanya kita harus mandiri, maksudnya tanpa orang tua. Di arahkan iya oleh teman,  atau ustad tapi sedetail lainya akan di putuskan sendiri oleh individu atau pribadi yang menjalani. 



Bahasa arab



Kemampuan berbahasa minimalnya kosa kata bahasa arab. Di awali mata pelajaran jelas, dan di dukung program dari di luar madrasah seperti Muhadatsah atu percakapn bahasa arab. lalu ada Muhadhoroh pidato, bahasa indonesia tapi ada beberapa pertemuan menggunakan bahasa arab. 




Sejarah

 
Mondok selama 3 tahun umumnya terkait dengan pengalaman santri yang tinggal dan belajar di pesantrent. 

Mondok selama 3 tahun merupakan waktu  yang cukup umum di beberapa pesantren, terutama untuk jenjang pendidikan setingkat SMP (Madrasah Tsanawiyah). Karena dalam proses selama menjalani santri biasanya menjalani kehidupan sederhana, belajar kitab kuning atau Al-Qur'an, dan membiasakan diri dengan disiplin pesantren.

Jika mengacu dalam pesantren tradisional, mondok bisa berlangsung lebih lama, yakni 5 hingga 10 tahun, tergantung pada tingkat penguasaan ilmu agama dan kitab kuning yang dipelajari. Tapi untuk pendidikan formal yang menggabungkan kurikulum nasional, durasi mondok biasanya 3 tahun untuk MTs (SMP) dan 3 tahun untuk MA (SMA), sehingga totalnya bisa 6 tahun atau lebih.

Cerita dari santri yang pernah mondok selama 3 tahun menggambarkan kehidupan yang penuh tantangan, misal keterbatasan komunikasi dengan keluarga, mode makan sederhana, dan adaptasi dengan lingkungan dan teman pesantren yang baru. Di balik itu semua, pengalaman ini juga membentuk karakter, kedisiplinan, dan kemandirian santri.

Jadi, mondok selama 3 tahun merupakan durasi yang lazim dan dianggap efektif untuk pendidikan dasar agama dan pembentukan karakter santri, terutama di jenjang pendidikan menengah pertama di pesantren

0 Response to " Keterampilan dasar setelah lulus ponpes tiga tahun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel