Tak perlu perang dan pulang akan tetap membawa kemenangan "Seni Perang" karya Sun Tzu The ART Of WAR - TAJUK KISTO

Tak perlu perang dan pulang akan tetap membawa kemenangan "Seni Perang" karya Sun Tzu The ART Of WAR

Sudah tidak asing dengan salah satu buku yang berjudul Art of War Sun Tzu atau seni perang yang sedang rame lagi di perbincangkan di media. Sudah banyak sekali konten yang membahas tentang judul buku ini. Seni perang adalah buku yang sudah di tulis sudah sangat lama. Lebih dari dua ribu tahun yang lalu naskah buku ini di susun. Namun isinya masih sangat cocok dan relevan sampai pada jaman sekarang. Isi dari buku ini adalah mengajarkan tentang berperang dengan seni. Namun pada penerapanya di zaman sekarang bisa di gunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, politik, dan publik speaking. Mengapa demikian, karena dalam buku ini membicarakan tentang strategi kepemimpinan dalam mengomando pasukan militer ketika akan berperang. Mulai dari Strategi formasi, penyerangan, perbekalan, senjata, medan tempur dan banyak lagi.  


Tak perlu perang dan pulang akan tetap membawa kemenangan  "Seni Perang" karya Sun Tzu The ART Of WAR




Pembuka 



Terdiri dari 13 bab dan semua bab di jelaskan detail oleh penulis. Buku ini dalam menjelaskan seni berperang layaknya kita seorang pimpinan perang mengemas atau menuangkanya atau membaginya dalam ke 13 bab. Seperti Peperangan, Formasi dan Medan dan ada 10 lagi lainya

Yang membuat masih relevan. Dalam isi naskah buku banyak sekali strategi dan persiapan seperti apa yang perlu kita lakukan ketika akan perang. Bahkan di jelskan juga bahwa kita bisa menang tanpa kita perlu turun ke medan perang. Mungkin terdengar tidak mungkin tapi cara ini di jelaskan dengan gamplang. Juga di jelaskan dalam kondisi kondisi seperti a kita perlu turun atau bahkan kita menyerang musuh secara langsung. Atau di perlukannya ita hanya cukup memantau pergerakan dari lawan kita.

Ada banyak kondisi perang yang di gambarkan dan penyelesaian kita sebagai pemimpin. Kapan kita perlu beridam di hutan padahal da musuh di depan kita, seperti apa medan yang harus kita hindari. Mengkondisikan pasukan kita supaya sejalan dan searah dengan kita. 

Ada beberapa juga situasi dan kondisi kita tak perlu memberi tau baawahan kita akan rencana pa yang kita susun. Di Katakan kita hanya perlu memerintahkan perang. Alasanya simpel menurutnya ketika kita memberikan rencana pada pasukan sebagian pasukan kan takut pada kegagalan. Karena secara psikologi manusia adalah makhluk yang takut pada kegagalan. Jadi ketika kita menginstrusikan anya memberi motivasi motivasi ada pasukan atau bawahan kita. Motivasi apa, soal keuntungan yang I peroleh jika berhsil menang.  



Pembahasan


Meraih kemenangan tanpa pertempuran






Cara yang masuk akal di jelaskan dalam buku ini adalah ketika kita sudah mengetahui beberapa aspek pendukung kemenangan. Seperti kondisi pasuka kita, terutam lawan yang kita hadapi, tak lupa juga kondisi medan, persenjataan, bekal dll. Ketika data ini terpenuhi maka kita bisa menyimpulkan apakah ketika maju perang bisa menhasilkan kemenagan atau justru sebaliknya. Maka ini adalah cara menghitungnya. 

Adalah dengan menggunakan kelemahan sebagai menuju kemenangan dan kelebihan sebagai kekuatan itu salah. Benarnya adalah jiak sebaliknya, kita gunakan kelemahan kita untuk meraih kemengan, bukan dengan apa kekuatan kita. Dengan mengetahui kapsitas kekurangan tim perang mungkin dari senjata, logistik, atau jumlah. Maka akan di gunakan cara dan strategi yang tepat supaya ketika kita turun kemengan akan ada di tangan kita. Jika kita gunakan kekuatan tim perang dan kita lawan secara brutal maka yang ada hanya dua kemungkinan antara kalah dan menang.    

Hasil ahir setelah pasukan mempunya kekuatan jika sebelumnya hal hal yang mempengaruhi kekuatan belum tercapai maka harus di prioritaskan. Contoh pemilihan waktu dan tempat untuk bermalam. Paskoan logistik yang di bawa atau dari mana mendapatkanya dll. Tanpa perang juga adalah hasil kejelian pimpinan apakah dengan tanpa perang menurut perhitungnya akan menjadi menag atau tidak. Yang tentu juga harus membaca semua keadaan di medan. Atau jika di perlukan perang penyerangan seperti apa yang di arahkan pada pasukannya.



Menjadi tak terkalahkan 






Selalu menang dalam setiap pertempuran adalah soal strategi pengendalian. Dari Sun Tzu menjelaskan agar selalu menang  dengan mengenali diri sendiri dan orang lain. Diri sendiri di sini bisa di artikan tim perang darimu pimpinan perang, pasukan, senjata, jumlah logistik dll. Pun dengan orang lain bisa di artikan dengan medan perang, karakter musuh, persembunyian musuh, senjata mush dan termasuk logistik dari musuh yang kaan di hadapi. 

Adalah tentang mengatur strategi satu tim, mengenali intern dan ekstern yang akan di hadapi. Membaca keadaan dari pengturan strategi pimpinan perang. Banyak penjelasan detil pengaturan formasi, pergerakan, penyerangan yang di lakukan. Jika di terapkan di keseharian di sesuaikan dengan apa yang akan kita hadapi.

Menjadi berati jika sebelumnya pernh kalah atau mengalami kegagalan dan berlatih serta evaluasi terus menerus akan berahir menjadi. Akan berahir menjadi seperti apa di tentukan pimpinan dalam segala kekurangan dan kelebihanya. Dalam mengatur atau mengarahkan pasukannya. Mengambil keputusan penyerangan, cara penyerangan dll.  



Mempunyai kekuatan tak tergoyahkan 






Tak tergoyahkan layaknya gunung. Kekuatan dalam perang berasal dari pimpinan perang yang menerapannya pada pasukan, dengan pembagian jumlah pasukan atau kelompok. Energi pasukan di atur sedemikan rupa demi menjaga kestabilan peperangan. Dari buku di katakan kekuatan pasukan akan menurun di malam hari dan akan sangat kuat ketika pagi hari. Termasuk ketika malam hari dan terjebak di hutan ada keputusan yang harus di ambil apakah bermalam di hutan atau melanjutkan perjalanan. 

Seperti gunung yang tak tergoyahkan menjadi salah satu cara pasukan ketika bergerak, adakalanya harus bergerak secepat api membakar, mengalir seperti aliran sungai, atau bergerak lambat layaknya keong di jelaskan dalam buku ini agar ketika menghadapi musuh energi tetap stabil dan menjadi efektif. 

Tetap memiliki power dan kuat tak goyah akan menyambung ke point atas menjadi ta terkalahkan. Setelah tak terkalahkan akan bisa menang sekalipun kita tak turun ke medan perang. Ini menjadi pondasi awal. Kekuatan pasukan akan di atur pimpinanya dalam perencaanya mengahdapi musuhnya di lapangan. 


Penutup 

Seputar buku 





Buku ini di susun sudah lebih dari dua ribu tahun yang lalu dan dalam bahasa inggris, sekarang sudah banyak yang menerjemahkannya. Sehingga memudahkan kita jika ingin membacanya.   Dapat di terapkan dalam bisnis, politik, bertujuan supaya tidak terkalahkan. menang tanpa pertempuran dan menjadi layaknya gunung kooh dan tak tergoyahkan.


Seputar Sun Tzu 





Seorang filsuf, ahli strategi militer, dan jenderal dari China. hidup di zaman musim semi dan gugur pada masa Cino Kuno. Sun Tzu adalah gelar kehormatan yang berati guru sun.
"Jika kamu  mengenal orang lain dan mengenal dirimu sendiri, kamu tidak aka terancam dalam seratus peperangan".

Banyak hal menarik jika anda mencoba membaca versi lengkap dari bukunya. Dan seperti yang di katakan Sun Tzu ponit terpentingnya adalah mengenali diri sendiri dan orang lain agar meraih kemenangan. Menjadi sangat cocok untuk menemani waktu luang membaca buku ini. Sudah banyak sekali konten yutub yang menjelaskan seputar seni perang ini. 






Belum ada Komentar untuk " Tak perlu perang dan pulang akan tetap membawa kemenangan "Seni Perang" karya Sun Tzu The ART Of WAR"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel